Angin Puting Beliung Melanda Rancaekek, Bandung Diduga Tornado Pertama di Indonesia

- 22 Februari 2024, 10:39 WIB
Angin puting beliung./ tangkapan layar IG PRFM
Angin puting beliung./ tangkapan layar IG PRFM /

PR CIAMIS - Angin puting beliung melanda kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung yang mengakibatkan sejumlah kerusakan parah pada Rabu, 21 Februari 2024, sekira pukul 16.00 WIB.

Dengan kecepatan tinggi, angin tersebut mengangkat material mudah terbang hingga puluhan meter, seperti yang terlihat dalam berbagai video yang viral di media sosial. Pusaran angin dahsyat tersebut bahkan mampu membuat truk terguling di sepanjang jalan Raya Nasional Bandung-Garut.

Menurut Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Teguh Rahayu, penyebab terjadinya angin puting beliung ini adalah akibat pertumbuhan awan cumulonimbus yang pesat yang disertai dengan hujan lebat. Suasana mencekam terlihat di wilayah industri, terutama di pabrik tekstil Kahatex.

Baca Juga: Pecinta Pedas Wajib Ikut Nih! 3 List Peringatan Hari Paling Unik di Dunia,Cek Sejarah dan Cara Peringatannya

 "Tampak hujan ekstrem dari radar lokasi kejadian. Puting beliung merupakan dampak ikatan pertumbuhan awan CB dan berlanjut hujan lebat disertai angin kencang tiba-tiba dengan durasi singkat dan skala lokal," jelas Rahayu, dikutip dari PikiranRakyat.

Rahayu menjelaskan bahwa intensitas hujan yang tinggi dipengaruhi oleh suhu muka laut Indonesia yang relatif hangat, yang mendukung penambahan suplai uap air ke udara. Fenomena ketidakstabilan udara ini memicu pertumbuhan awan kumulonimbus, yang dikenal sebagai 'dalang' penggerak badai, petir, atau kilat.

Dampak dari angin puting beliung ini sangat merusak, meliputi bangunan, pohon, dan kendaraan. Jalan Raya Bandung-Garut sempat lumpuh dan terjadi kemacetan panjang akibat banyaknya pohon dan reklame yang tumbang.

Baca Juga: Tanggal 22 Februari Memperingati Hari Apa Saja! Ternyata Ada Hari Internasional Ini, Cek Cara Memperingatinya!

Sementara itu, ahli klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin, menyatakan dalam akun media sosial X miliknya bahwa fenomena ini kemungkinan adalah tornado pertama di Indonesia.

"Kami tim periset dari BRIN secepatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi tornado Rancaekek pada hari ini (21/2). Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yg tercatat sebagai tornado pertama ini," tulisnya.

Halaman:

Editor: Dewi Yosviani

Sumber: Pikiran Rakyat Twitter @EYulihastin


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x