Suhu Bumi Capai Rekor Tertinggi pada Juli 2023, PBB Serukan Bantuan USD100 Miliar untuk Perubahan Iklim

- 29 Juli 2023, 10:20 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres.
Sekjen PBB Antonio Guterres. /ANTARA/REUTERS/Pedro Nunes/pri.

SUDUT CIAMIS - Suhu bumi terus meningkat secara drastis, bahkan mencapai titik tertinggi pada Juli 2023.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengumumkan berakhirnya pemanasan global dan masuknya era pendidihan global.

Kondisi ini menjadi alarm serius bagi tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak.

Dalam pidato yang disampaikan di Kantor PBB di New York, Guterres menyatakan bahwa suhu bumi tertinggi yang terjadi pada Juli 2023 menjadi bukti nyata akan kehancuran yang diakibatkan oleh aktivitas manusia.

Namun, ia juga menekankan bahwa kondisi ini bukanlah alasan untuk putus asa, melainkan merupakan panggilan untuk bertindak secara tegas dalam menghadapi perubahan iklim.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tegaskan Komitmen Indonesia dalam Pengembangan Industri Kimia dan Energi

"Manusia telah menyebabkan kehancuran. Ini bukan berarti membuat kita putus asa tapi meminta kita untuk beraksi," ucap Guterres dengan tegas.

Dalam upaya untuk mengatasi perubahan iklim, Guterres meminta negara-negara maju untuk memberikan bantuan dalam bentuk dana sebesar USD100 miliar atau setara dengan Rp1.500 triliun per tahun.

Bantuan ini akan ditujukan untuk membantu negara-negara berkembang dalam menghadapi dampak perubahan iklim yang semakin nyata dan menghancurkan.

Halaman:

Editor: Aan Diana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah