Tragedi Banjir Mengerikan di Afghanistan: 30 Orang Korban Tewas, 40 Orang Hilang!

- 23 Juli 2023, 23:50 WIB
Seorang pria Afghanistan berjalan melewati jalan yang dipenuhi lumpur setelah banjir bandang di daerah Khair Abad, Provinsi Ghazni. Minggu
Seorang pria Afghanistan berjalan melewati jalan yang dipenuhi lumpur setelah banjir bandang di daerah Khair Abad, Provinsi Ghazni. Minggu /

SUDUT CIAMIS - Sedikitnya 30 orang telah kehilangan nyawa di Afghanistan akibat banjir yang dipicu oleh hujan lebat, menyebabkan banjir merusak rumah-rumah dan mengakibatkan bencana bagi masyarakat.

Juru bicara kementerian bencana, Mohammad Shafi Rahimi, melaporkan bahwa 26 dari korban tewas tersebut terjadi di distrik Jalrez, yang berjarak sekitar 46 km (29 mil) sebelah timur Kabul.

Baca Juga: Rahasia Pembicaraan Putin dan Lukashenko: Isu Perang dan Ambisi Teritorial Terbongkar?

 

Banjir ini menyebabkan hanyutnya ratusan rumah, yang mayoritas terbuat dari tanah dan tidak mampu menahan derasnya air yang datang.

Di kota Kabul, empat orang lagi dinyatakan meninggal akibat banjir ini, dan lebih dari 70 orang dilaporkan mengalami luka-luka di kedua distrik tersebut.

Selain itu, pihak berwenang juga melaporkan setidaknya 40 orang lainnya masih hilang dan belum dapat dihubungi.

Juru bicara Taliban Afghanistan, Zabihullah Mujahid, juga ikut menyampaikan pesan belasungkawa atas tragedi ini. Dia menyerukan kepada kelompok-kelompok bantuan dan pemerintah di Kabul untuk memberikan bantuan kepada keluarga-keluarga yang telah kehilangan anggota mereka akibat banjir ini.

 

Baca Juga: Lagu Pop Korea Terbaik Sepanjang Masa: Rolling Stone Memilih 'Gee' Girls' Generation sebagai Lagu K-Pop

Banjir ini menjadi ancaman serius bagi masyarakat, dan bantuan diperlukan dengan mendesak untuk membantu para korban dan merespons dampaknya.

Banjir musim hujan tahun sebelumnya juga telah menyebabkan tragedi serupa di Afghanistan, menewaskan puluhan orang dan menyebabkan kerusakan yang luas pada rumah-rumah dan ternak masyarakat.

Negara ini secara terus-menerus berjuang menghadapi ancaman banjir, terutama selama musim hujan yang intens, karena banyak wilayah yang kurang berdaya tahan terhadap bencana alam ini.***

 

Editor: Mochamad Fiqri Mustopa

Sumber: koreatimes.co.kr


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah