"Saya sudah tinggal di sini selama 70 tahun dan belum pernah melihat ini," kata Rodriguez.
Hujan deras juga memicu tanah longsor besar-besaran yang pekan lalu menghancurkan Las Tejerias, sebuah kota di negara bagian Aragua tengah Venezuela.
Puluhan orang tewas dan banyak lainnya dilaporkan hilang setelah lumpur dan puing-puing yang bergerak cepat menjebak banyak penduduk di seluruh kota. "Kami telah kehilangan anak laki-laki, perempuan," kata Wakil Presiden Delcy Rodriguez pekan lalu dari jalan yang banjir di Tejerias, di mana dia mengatakan hujan selama sebulan telah turun hanya dalam delapan jam.
Maduro mengatakan pekan lalu bahwa korban tewas di Tejerias bisa mencapai 100 orang.
Pada hari Senin, presiden menyalahkan krisis iklim atas hujan lebat yang telah menyebabkan kehancuran di seluruh negeri dalam beberapa minggu terakhir.
"Ini karena perubahan iklim," kata Maduro. "Hujan turun di atas normal dalam waktu singkat dan membuat gunung-gunung runtuh ... membuat sungai dan sungai runtuh."***