Rusia 'Menolak' Menembakkan Rudal S-300 yang Melindungi Suriah. Apakah Israel Menguji Pertahanan Putin?

- 23 September 2022, 21:52 WIB
ilustrasi pesawat tempur
ilustrasi pesawat tempur /Pixabay/PokeyArt/

SUDUT CIAMIS - Serangan udara Israel hari Sabtu di Bandara Internasional Damaskus Suriah adalah untuk mendapatkan lokasi sistem rudal permukaan keudara S-300 Rusia dan Bavar-373 Iran, menurut para ahli militer.

Namun, Suriah dan Rusia menebak rencananya dan hanya menggunakan Buk dan terkadang sistem Pertahanan Udara/SAM Pantsir untuk menyerang rudal udara ke darat Israel.

Kementerian pertahanan mengatakan di situs webnya bahwa serangan itu diluncurkan sekitar pukul 00:45 waktu setempat dengan rudal yang ditembakkan dari udara dari arah timur laut Danau Tiberias, menargetkan bandara dan target lain di selatan kota.

"Agresi itu menyebabkan kematian lima tentara dan beberapa kerusakan material," kantor berita resmi Suriah SANA mengutip pejabat militer.

Baca Juga: Pesawat Tempur Siluman Su-57 Baru Akan Bergabung dengan Angkatan Udara Rusia

Sebuah serangan bulan lalu di pedesaan sekitar Damaskus dan selatan provinsi Tartous menewaskan tiga tentara. Ini didahului oleh serangan udara Israel lainnya di bandara Aleppo pada 6 September yang mengalihkan semua penerbangan ke Damaskus.

Serangkaian serangan udara lainnya pada bulan Juni juga membuat bandara Damaskus tidak berfungsi. Target Israel di Suriah adalah milisi yang didukung Iran yang bertempur di pihak Presiden Basher al-Assad dan Rusia.

Israel menggunakan pesawat tempur F-16 dan F-15 buatan AS untuk menyerang sasaran di dalam wilayah Suriah.

Sedangkan F-35I hanya digunakan dua kali pada awal 2018, kata komandan Angkatan Udara Israel (IsAF) Mayor Jenderal Amikam Norkin dalam interaksi pers. .

Halaman:

Editor: Aan Diana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah