AS Akan Menyebarkan Jet Tempur, Kapal Perang & Pengawas untuk Mempertahankan Nancy Pelosi dari Serangan China

- 31 Juli 2022, 09:39 WIB
Militer AS dilaporkan sedang mengerjakan rencana darurat untuk setiap insiden yang mungkin terjadi jika Pelosi memang mengunjungi Taiwan pada bulan Agustus.
Militer AS dilaporkan sedang mengerjakan rencana darurat untuk setiap insiden yang mungkin terjadi jika Pelosi memang mengunjungi Taiwan pada bulan Agustus. /

Sementara itu, pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan bahwa Taiwan akan terus memperdalam keterlibatannya dengan Jepang untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.

Delegasi deputi Jepang, yang dipimpin oleh dua mantan menteri pertahanan, Shigeru Ishiba dan Yasukazu Hamada, yang juga anggota komisi keamanan negara Jepang, tiba di Taiwan pada Rabu untuk kunjungan empat hari.

“Taiwan adalah anggota penting dari komunitas internasional. Kita tahu bahwa perlindungan Taiwan tidak hanya berarti perlindungan kedaulatan kita, tetapi juga penting dari sudut pandang stabilitas regional karena Taiwan menempati posisi kunci pada garis pertahanan di First Island Chain [pulau-pulau Jepang, Filipina, dan Kepulauan Indonesia].

Kami akan terus memperdalam keterlibatan dengan Jepang dan mitra demokrasi lainnya untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik,” kata Tsai dalam pertemuan dengan delegasi tersebut.

Pemimpin Taiwan juga menyatakan harapan untuk melanjutkan kerja sama yang erat dengan anggota parlemen Jepang, yang bertujuan untuk memperdalam hubungan Taiwan-Jepang.

Pekan lalu, Kementerian Pertahanan Jepang merilis laporan Buku Putih regulernya, mencatat potensi militer China yang berkembang dan menuduh bahwa ada kemungkinan itu akan digunakan untuk melawan Taiwan, jika perlu. Beijing telah menyuarakan protes atas sikap laporan tersebut.

Taiwan menjadi terasing dari Beijing setelah menjadi kubu Partai Nasionalis China (Kuomintang), yang menderita kekalahan dari Partai Komunis dalam perang saudara pada tahun 1949.

Daratan Cina dan pulau itu memulai kembali hubungan bisnis dan informal pada akhir 1980-an. Beijing menentang setiap kontak resmi negara asing dengan Taiwan dan menganggap kedaulatan China atas pulau itu tak terbantahkan.***

Baca Juga: Malaysia dan Filipina Memanas. Apa yang Menjadi Latar Belakang Perselisihan Keduanya? Simak Penjelasannya!

Halaman:

Editor: Aan Diana

Sumber: EuroNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah