SUDUT CIAMIS - Dua kasus impor COVID-19 dengan subvarian Omicron BA.2.75 telah ditemukan di Singapura pada Kamis (14 Juli), kata Kementerian Kesehatan (MOH).
Menanggapi pertanyaan CNA, Depkes mengatakan bahwa kedua individu baru-baru ini melakukan perjalanan ke India dan segera melakukan isolasi diri setelah dites positif COVID-19.
Mereka telah pulih sepenuhnya, tambah kementerian.
Baca Juga: Viral! Thread Twitter Kasus Pedofilia Ayah terhadap Anak Perempuan yang Berusia 5 Tahun!
Subvarian BA.2.75, yang dijuluki Centaurus, pertama kali terdeteksi di India pada awal Mei.
Sejak itu, ada kasus yang dilaporkan di hampir 10 negara lain, termasuk Inggris, Amerika Serikat, Australia, Jerman, dan Kanada.
"Saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa BA.2.75 memiliki virulensi atau tingkat keparahan yang berbeda secara substansial dibandingkan dengan pendahulunya Omicron," kata Depkes, Sabtu.
Baca Juga: Lima Kecamatan di Kabupaten Garut Dilanda Banjir Bandang, Salah Satu Jembatan Ambruk
Ia menambahkan bahwa pada hari Kamis, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan BA.2.75 sebagai subvarian Omicron yang sedang dipantau.
Mereka telah pulih sepenuhnya, tambah kementerian.