Israel mengatakan tidak dapat secara pasti mengatakan siapa yang membunuhnya sampai mereka memeriksa peluru itu. Hingga Sabtu malam, Ramallah menolak berbagi peluru dengan pihak lain, termasuk AS.
Jurnalis veteran Al Jazeera adalah wajah yang akrab bagi jutaan pemirsa di seluruh dunia Arab.
Seorang warga negara Amerika yang memegang kartu identitas Yerusalem Timur yang dikeluarkan Israel, Abu Akleh secara luas dianggap sebagai koresponden perintis, baik untuk wanita maupun untuk orang Palestina.
Kematiannya mengejutkan warga Palestina dan memicu kecaman internasional.
PA, yang melakukan penyelidikannya sendiri, segera menyalahkan tentara Israel atas pembunuhan itu.
Menurut kepala jaksa PA Khatib, bukti forensik dan kesaksian saksi mata membuktikan bahwa Abu Akleh melarikan diri ketika dia dengan sengaja menjadi sasaran dan dibunuh oleh pasukan Israel.
Otoritas Israel menolak temuan PA sebagai salah dan melanjutkan penyelidikan mereka sendiri atas insiden tersebut.
Baca juga: 7 Beasiswa Bulan Juni 2022, Cek Disini!
“Setiap klaim bahwa IDF dengan sengaja menargetkan jurnalis atau mereka yang tidak terlibat [dalam teror] adalah kebohongan yang kasar dan terang-terangan,” kata Menteri Pertahanan Benny Gantz dalam sebuah pernyataan.