Muncul di Film Siksa Kubur, Terowongan Juliana Pangandaran ini Bekas Jalur KA, Dibangun oleh Belanda

- 16 Maret 2024, 09:00 WIB
Muncul di Film Siksa Kubur, Terowongan Juliana Pangandaran ini Bekas Jalur KA, Dibangun oleh Belanda
Muncul di Film Siksa Kubur, Terowongan Juliana Pangandaran ini Bekas Jalur KA, Dibangun oleh Belanda /@jokoanwar/Tangkap layar trailer film Siksa Kubur

PR CIAMIS - Terowongan Juliana, sebuah terowongan tua di wilayah Pangandaran, Jawa Barat, menarik perhatian publik setelah menjadi salah satu lokasi syuting film horor terbaru Joko Anwar, "Siksa Kubur".

Terletak di Kampung Cimandala, Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, bangunan ini merupakan salah satu peninggalan zaman Belanda yang masih berdiri kokoh hingga saat ini. Terowongan ini terletak tepat 400 meter di sebelah timur Terowongan Wilhelmina, dan memiliki koordinat 07° 39’ 46,2” LS - 108° 45’ 04,1” BT pada ketinggian 81 meter di atas permukaan laut.

Dinamakan Juliana, karena mengambil nama dari Ratu Belanda pada saat itu Louise Marie Wilhelmina van Oranje-Nassau.

Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming MPL ID S13 Week 2 Hari Ini, 16 Maret 2024!

Terowongan Juliana memiliki dua mulut terowongan, yaitu di sisi utara dan selatan. Berbeda dengan terowongan pada umumnya yang lurus, jalur terowongan Juliana cenderung menikung sehingga tidak bisa melihat ujung ke ujungnya. Kedua mulut terowongan ini terbuat dari batu bata merah yang kokoh. Di dalam terowongan, terdapat rel kereta api yang dulunya digunakan untuk menghubungkan Banjar dengan Pangandaran.

Pembangunan terowongan Juliana dimulai pada tahun 1920-an dan selesai pada tahun 1927. Terowongan ini dibangun untuk memperlancar jalur kereta api dan menghindari kontur tanah yang berbukit. Saat itu, jalur kereta api ini merupakan jalur penting untuk mengangkut hasil bumi terutama kopra yang sangat melimpah di daerah selatan Ciamis pada saat itu, serta mengangkut para penumpang dari Pangandaran ke Banjar dan kota-kota lainnya di Jawa Barat.

Seiring dengan perkembangan zaman dan beralihnya moda transportasi, jalur kereta api yang melewati Terowongan Juliana tidak lagi digunakan. Jalur kereta api ini dinonaktifkan pada tahun 1982 dan terowongan ini pun menjadi terbengkalai.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Wilayah Ciamis, Banjar dan Pangandaran Sabtu, 16 Maret 2024, Cek Jamnya!

Meskipun terbengkalai, Terowongan Juliana masih menyimpan banyak cerita sejarah dan nilai budaya. Terowongan ini menjadi saksi bisu kejayaan jalur kereta api di masa lampau dan perjuangan rakyat Indonesia dalam membangun infrastruktur di era kolonialisme.

Saat ini, Terowongan Juliana menjadi salah satu objek wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi. Pengunjung dapat merasakan atmosfer masa lampau dan melihat langsung kemegahan arsitektur terowongan yang masih terawat dengan baik.

Halaman:

Editor: Dewi Yosviani

Sumber: Kebudayaan Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah