PR CIAMIS - Saat musim panen tiba, kelompok melon Kertajaya berdaya membuka kebun budidaya melon di green house untuk destinasi agrowisata petik buah, lokasi green house melon ini berada di wilayah Desa Kertajaya, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Berbeda dengan sistem pertanian konvensional di lahan terbuka, sistem pertanian hidroponik green house ini lebih bersih dan elok dipandang.
Pemilik Agrowisata Buah Melon, Elan Maulana mengatakan, wisata petik buah melon dibuka mulai hari Rabu 22 November 2023, tidak buka setiap hari atau setiap pekan, melainkan hanya saat musim panen saja.
Baca Juga: Hut PGRI ke-78 di Kecamatan Lakbok Ciamis: Ajang Membangun Sarana dalam Hal Apapun
"Untuk bisa menikmati wisata petik buah melon ini pengelola sengaja tidak mematok biaya alias gratis. Pengunjung hanya dikenakan tarif setelah memetik melon, perkilo gramnya ditarif berbeda, sesuai dengan jenis melonnya, terus juga pengunjung bisa nyicip sebelum beli," ucap Elan, Rabu 22 November 2023.
Menurutnya, melon hidroponik ini lebih kekinian dan praktis, artinya melonnya lebih berkualitas dari segi rasa, kelihatannya kecil-kecil tapi rasanya lebih manis.
"Untuk melon hidroponik ini diuji coba mencapai 16 brik, kalau yang di lahan konvensional itu di bawah 12 brik, namun bobotnya bisa lebih besar, dari segi harga juga melon hidroponik meskipun kecil harganya di atas yang konvensional, bisa sampai Rp30 ribu perkilo," ungkapnya.
Dia melanjutkan, untuk keunggulannya, sistem perairan hidroponik ini tidak repot-repot menyiram, karena menggunakan sistem vertigasi tetes. Yaitu owrpolibag dan sudah ada takarannya masing-masing, dari awal sampai akhir netesnya sama, misalkan kebutuhan perpolbag itu satu atau dua liter perhari, jadi memang sistemnya lebih dipraktiskan untuk mengurangi pekerjaan.