"Dari faktor-faktor itu, menyebabkan masyarakat tidak mau melanjutkan sekolah atau tidak mau menyekolahkan anaknya lagi," imbuhnya.
Baca Juga: Tanda-Tanda Laki-laki yang Gak Dewasa, Jangan Sampai Kamu Termasuk ya!
Menurutnya, masyarakat berpikir asal bisa berhitung dan membaca, kemudian membelikan anaknya motor bekas untuk bekerja. Setiap hari bisa menyetor uang. Sedangkan banyak lulusan SMA sederajat dan sekolah tinggi menjadi pengangguran.
"Hasil dari penelitian kami, di Ciamis banyak masyarakat yang lulus SD dan SMP, dibawa oleh saudaranya ke kota-kota besar, untuk bekerja di pabrik. Akhirnya, mereka merasa bahwa dengan bekerja itu bisa lebih menghasilkan uang ketimbang melanjutkan sekolah," ungkapnya.
Dengan demikian, kata Dia, manset seperti itu harus diubah. Salah satunya, masyarakat ahrus dirancang untuk belajar. Kemudian ketika mengikuti pembelajaran jangan diberikan pelajaran yang hanya sifatnya akademis, karena dipastikan akan keluar.
Baca Juga: Simak 5 Dampak Buruk Lelaki Belum Dewasa, Fokuslah Pada 4 Solusi untuk Menghadapinya!
"Untuk motivasi mereka mau belajar terus, kita tingkatkan life skillnya," jelas Dr Asep.
Dia pun berharap, kerjasama dengan UPI Tasikmalaya bisa mencari terobosan-terobosan untuk meningkatkan mutu dan pengembangan pendidikan.
"Dan tentunya, yang paling penting bisa membangun karakter anak-anak kita, sehingga mereka menjadi masyarakat yang cerdas, produktif dan berakhlak mulia," tukasnya.***