PR CIAMIS - Debat kelima untuk calon Presiden (Capres) telah diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu, 4 Februari 2024 malam, dengan mengusung tema utama kesejahteraan sosial, pembangunan sumber daya manusia, dan inklusi. Salah satu subtema yang dibahas adalah mengenai kesehatan.
Stop TB Partnership Indonesia (STPI) dalam rilis respon debat Capres terkait TBC, menyoroti debat tersebut karena ketiga capres membahas isu kesehatan. Direktur Eksekutif STPI dr. Henry Diatmo, menyatakan bahwa meskipun capres telah menunjukkan keseriusan dalam memperbaiki sistem kesehatan, termasuk fokus pada ketimpangan, pelibatan lintas sektor, peningkatan SDM melalui beasiswa, dan penguatan fasilitas kesehatan, sayangnya tidak ada pembahasan khusus mengenai isu tuberkulosis (TBC).
"Sangat disayangkan pada debat tersebut, belum ada yang spesifik membahas isu TBC,” tuturnya.
Komitmen eliminasi TBC pada tahun 2030 telah disampaikan oleh ketiga tim sukses capres pada acara dialog bersama STPI pada 31 Januari 2024. Namun, dr. Henry menunjukkan kekecewaannya karena isu TBC tidak dibahas secara spesifik dalam debat terakhir.
“Dari 1juta lebih estimasi kasus pada pada tahun 2023, 800.000 lebih kasus sudah berhasil ditemukan, hal - hal yang baik seperti ini harus terus diperkuat, namun penjelasan terkait hal ini tidak terlihat di debat semalam, apa karena waktunya tidak cukup, atau belum menjadi prioritas semua paslon” jelas dr. Henry.
Ia mengemukakan bahwa eliminasi TBC membutuhkan perhatian lebih, terutama mengatasi kendala seperti stigma, diskriminasi, dan kesenjangan antara pasien TBC yang memulai pengobatan dengan pasien yang terkonfirmasi. Selain itu, kerjasama lintas sektor seperti yang diamanatkan oleh Peraturan Presiden no 67 tahun 2021 juga masih dapat dimaksimalkan.
“Banyak orang terutama 1 juta lebih orang dengan TBC berharap adanya kejelasan di debat tema kesehatan semalam, namun hal ini menunjukkan bahwa TBC masih belum menjadi isu prioritas jika dibandingkan stunting, STPI akan terus mengawal isu ini sampai ke eliminasi TBC di tahun 2030, siapapun pemimpinnya” pungkasnya.
Meskipun STPI akan terus mengawal isu eliminasi TBC hingga tahun 2030, dr. Henry menyatakan kekecewaannya terhadap minimnya pembahasan teknis terkait TBC dalam debat, menyoroti pentingnya kejelasan mengenai isu ini dalam forum-forum publik.