Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta berharap Indonesia Membantu Masuknya 'simbolis' Asean pada Tahun 2023

- 22 Juli 2022, 13:14 WIB
Makin Mesra Hubungan Timor Leste dan Indonesia, Sepakati Kerjasama di Berbagai Bidang
Makin Mesra Hubungan Timor Leste dan Indonesia, Sepakati Kerjasama di Berbagai Bidang /Tangkap layar YouTube @Sekretariat presiden/

SUDUT CIAMIS - Awal pekan Selasa, Presiden Indonesia Joko “Jokowi” Widodo menerima Ramos Horta di Istana Kepresidenan Bogor.

Kunjungan ke ekonomi terbesar di Asia Tenggara secara tradisional merupakan perhentian pertama bagi para pemimpin baru Timor Lorosa'e.

Kedua pemerintah pada hari Selasa menandatangani beberapa nota kesepahaman (MOU) tentang kerjasama pertanian; pergerakan lintas batas bus dan gerbong komersial; dan kerjasama teknis di bidang perdagangan.

“Komitmen penguatan kerja sama ekonomi menjadi fokus pembahasan,” kata Jokowi, Selasa, seraya menambahkan bahwa kedua negara sepakat untuk terus meningkatkan perdagangan.

Menurut Observatory of Economic Complexity, nilai impor Timor Timur mencapai US$622 juta pada 2020. Indonesia menyumbang porsi tertinggi dari total itu, US$221 juta atau 35,6 persen.

Jokowi juga menekankan komitmen keuangan negaranya, yang katanya menginvestasikan US$818 juta di Timor Leste, terutama di sektor perbankan, minyak dan gas, dan telekomunikasi.

Baca Juga: Apa Hubungan Ivanna dengan Film Danur 2: Maddah Ya? Cek Penjelasannya Disini!

Ramos Horta pada gilirannya mengatakan dia “sangat bersyukur bahwa Indonesia tetap sangat berkomitmen untuk keanggotaan Timor-Leste di Asean”.

 “Timor-Leste akan menjadi anggota Asean yang produktif, jadi kami berharap dapat bergabung dengan Asean selama kepresidenan Indonesia. Ini akan sangat simbolis,” katanya.

Indonesia ditetapkan menjadi ketua Asean pada 2023. Timor Leste yang saat ini berstatus pengamat, resmi mendaftar menjadi bagian dari kelompok tersebut pada 2011.

Hubungan dengan Indonesia, keanggotaan Asean

Para ahli yang diwawancarai oleh This Week in Asia menyoroti pentingnya Indonesia sebagai kekuatan diplomatik kawasan yang dapat berdampak pada kepentingan nasional dan regional Timor Lorosa'e.

Peneliti independen yang berbasis di Dili Joao da Cruz Cardoso mengatakan faktor ekonomi dan keamanan membuat Ramos-Horta mengunjungi Indonesia terlebih dahulu.

“Hubungan yang baik dengan Indonesia penting bagi perekonomian Timor-Leste,” kata Cardoso.

Sementara itu, Cardoso mengatakan bahwa kedua negara “berhasil bergerak maju” setelah pemisahan. Namun, “situasi tetap rapuh mengingat banyak orang Timor yang mendukung Indonesia masih tetap berada di Timor Barat”.

“Presiden Ramos Horta menyadari emosi dan kepekaan di antara pro-Indonesia [Timor] di sepanjang perbatasan darat, dan jika tidak dikelola dengan hati-hati, ini dapat memicu potensi konflik di masa depan,” katanya,

Merujuk pada kekerasan pasca-referendum pada 1999 yang melihat lebih dari 200.000 orang melarikan diri ke bagian Indonesia dari Timor. Sekitar 94.000 dari sekitar 438.000 pemilih memilih untuk tetap menjadi bagian dari Indonesia.

Ganewati Wuryandari, profesor peneliti hubungan internasional di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia yang mempelajari hubungan Indonesia-Timor Leste, mengatakan rekonsiliasi antar negara menjadi “titik balik hubungan kedua negara untuk menapaki kerja sama yang lebih baik”.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius Hari Ini 22 Juli 2022: Peluang Baru Bermunculan, Namun Kalian Jangan Kurang Tidur!

Dalam pidato pelantikannya di bulan Mei, Ramos Horta mengatakan: “Kita harus mendorong kerja sama subregional dengan provinsi-provinsi Indonesia bagian timur, khususnya Nusa Tenggara Timur”,

Merujuk pada provinsi Nusa Tenggara Timur yang secara lokal dikenal sebagai NTT yang berbagi pulau Timor.

 “Indonesia juga memiliki kepentingan karena NTT adalah salah satu provinsi termiskin,” kata Ganewati seraya menambahkan bahwa provinsi tersebut dapat menjadi “hub” untuk memperkuat hubungan ekonomi antara keduanya.

Sementara itu, penerapan Asean Timor Leste tetap menjadi prioritas dalam hubungannya dengan kunjungan pemimpin ke Indonesia.

Cardoso, peneliti, mengatakan Ramos-Horta tahu “mendapatkan dukungan dari Indonesia sangat penting bagi upaya Timor-Leste untuk bergabung dengan Asean”.

“Karena Indonesia memiliki pasar terbesar di Asean, maka berpotensi mempengaruhi anggota Asean lainnya untuk menyetujui keanggotaan Timor-Leste,” katanya.

“Hubungan Timor-Leste dan Indonesia menjadi model bagi negara-negara lain, khususnya di Asia Tenggara, dalam hal bergerak maju dari konflik masa lalu. Jadi ini bagus untuk profil internasional Indonesia”.***

Baca Juga: Kasus MS Glow vs PS Glow Hadirkan Titik Temu, Putra Siregar Mengambil Keputusan Bijak dan Disanjung Warganet

Editor: Aan Diana

Sumber: scmp


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah