Mengenal Al Ula, Kota yang Dilarang Rasulullah Namun Kini Jadi Wisata Populer di Arab Saudi

- 12 Januari 2024, 11:49 WIB
Salah satu resort di kawasan Al Ula Arab Saudi
Salah satu resort di kawasan Al Ula Arab Saudi /dok. Bayan Tree Al Ula

PR CIAMIS - Al Ula adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Madinah, Arab Saudi. Kota ini dikenal dengan nama Madain Saleh, yang merupakan peninggalan peradaban bangsa Tsamud, kaum Nabi Saleh AS.

Dalam Islam, Al Ula merupakan kota yang dilarang untuk dikunjungi oleh Rasulullah SAW. Hal ini disebabkan karena kota ini merupakan tempat yang penuh dengan dosa dan kemaksiatan. Kaum Tsamud sendiri merupakan kaum yang dihancurkan oleh Allah SWT karena mereka telah menyembah berhala dan menolak ajaran Nabi Saleh AS.

Meskipun demikian, Al Ula kini telah menjadi salah satu destinasi wisata yang populer di Arab Saudi. Dengan keindahan alam, situs budaya bersejarah kuno, lembah oasis yang indah, dan pegunungan batu pasir, tempat ini dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia atau UNESCO World Heritage pada tahun 2008 dan merupakan yang pertama di Arab Saudi. 

Baca juga: Nanti Malam Bulan Rajab 2024 Dimulai! Inilah Deretan Amalan Amalan yang Dianjurkan, Keutamaannya Luar Biasa!

Bahkan, pada bulan April 2021, Putra Mahkota Mohammad Bin Salman mengumumkan rencana pembangunan besar-besaran yang dikenal sebagai "The Journey Through Time". Proyek ini akan membangun sebuah kompleks wisata yang akan menampilkan sejarah dan budaya Al Ula secara interaktif.

Sejarah Al Ula

Al Ula telah dihuni oleh manusia sejak zaman prasejarah. Pada masa lalu, kota ini merupakan salah satu pusat perdagangan dan budaya yang penting di wilayah Arab serta merupakan jalur perdagangan rempah-rempah dan sutra di seluruh Semenanjung Arab, Mesir, dan anak benua India. 

Salah seorang profesor di Departemen Arkeologi Universitas Raja Saud, Ahmad Mohammed Al-Aboudi mengatakan, kaum pertama yang menempati Al Ula adalah Tsamud, baru disusul oleh Nabatean. Hal tersebut senada dengan kisah kaum Tsamud pada zaman Nabi Shaleh AS yang kerap disebutkan dalam kitab suci Al-Qur'an. 

Baca juga: Kapan Malam 1 Rajab 2024? Simak 3 Bacaan Doa Amalannya! Jangan Lupa Diamalkan Ya!

Setelahnya, pada 100 SM, Nabatean menguasai wilayah tersebut dan menjadikan Hegra 22 km sebelah utara Al Ula, pusat wilayah tersebut. Pada awal abad ke-20, pada masa Kesultanan Utsmaniyah, jalur kereta api Hijaz dibangun untuk menghubungkan Damaskus, di Suriah modern, ke Madinah di Semenanjung Arab. Kereta api ini memiliki stasiun di Hegra dan Al Ula dan masih ada hingga saat ini. Selama abad ke-20, pembangunan di daerah tersebut terus berlanjut, dan masyarakat lokal mendirikan pusat kota baru. 

Halaman:

Editor: Dewi Yosviani

Sumber: welcomesaudi.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah