Dokter Ahli: Virus Corona Bisa Tingkatkan Sindrom Patah Hati

- 14 Juli 2020, 11:25 WIB
Ilustrasi patah hati.
Ilustrasi patah hati. //Pixabay/Matvevna

"Pandemi telah menyebabkan berbagai tingkat stres dalam kehidupan manusia di seluruh negara dan dunia," kata dr Ankur Kalra, seorang ahli jantung dari Klinik Cleveland di Bagian Kardiolog.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Global Kian Melonjak, Harga Minyak Dunia Kembali Melemah

"Orang-orang saat ini tidak hanya khawatir ia atau keluarganya jatuh sakit, mereka juga harus berhadapan dengan masalah ekonomi, emosi, sosial, dan potensi kesepian serta isolasi," ujar dr Kalra.

Dalam studi terbaru, Kalra dan timnya menganalisis data dari 258 pasien yang datang ke Klinik Cleveland dan Akron General Klinik Cleveland dengan sindrom koroner akut (ACS) selama 1 Maret dan 30 April.

Mereka kemudian membandingkan pasien tersebut dengan empat kelompok kontrol pasien ACS yang datang ke klinik sebelum pandemi.

Hasilnya ditemukan bahwa sekitar 7,8 persen pasien mengalami sindrom patah hati selama pandemi.

Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan angka dari periode sebelum pandemi yaitu hanya sekitar 1,5 sampai 1,8 persen dari pasien jantung.

Kalra dan timnya tidak menemukan perbedaan tingkat kematian pasien dalam studi. Sebagian besar yang mengalami kondisi sindrom patah hati ini bisa pulih, namun peneliti menekankan tetap ada kemungkinan seseorang bisa mengalami komplikasi yang fatal. (Puji Fauziah/Pikiran Rakyat Depok)***

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x