Network
SUDUT CIAMIS - Lawan-lawan Ramaphosa ingin dia dimakzulkan karena skandal yang berkembang, tetapi dia masih mempertahankan dukungan yang signifikan di Kongres Nasional Afrika Pada bulan Desember, Kongres Nasional Afrika (ANC) yang berkuasa di Afrika Selatan akan mengadakan konferensi elektif, dan provinsi-provinsi utama telah mengindikasikan bahwa mereka akan mendukung upaya Presiden Cyril Ramaphosa untuk terpilih kembali sebagai pemimpin partai.
Tetapi skandal pribadi bisa membuatnya menghadapi pemungutan suara pemakzulan bahkan sebelum konferensi berlangsung.
Pada tanggal 1 Juni 2022, mantan bos agen mata-mata nasional Arthur Fraser mengajukan pengaduan pidana terhadap Ramaphosa, menuduhnya melakukan pencucian uang dan penyuapan untuk menutupi pencurian pada Februari 2020 di peternakan buruannya, di mana diduga uang tunai haram senilai $ 4 juta dicuri.
Baca Juga: Jimin BTS Akan Merilis Photobook Bulan Depan
Ramaphosa kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasi bahwa perampokan terjadi di peternakan Phala Phala miliknya, tetapi menyangkal melakukan kesalahan apa pun.
Oposisi ingin Ramaphosa menjawab pertanyaan tentang skandal itu. Tetapi presiden juga harus menjawab beberapa lembaga penyelidik termasuk badan elit pemberantasan kejahatan, Hawks, serta kantor Pelindung Publik dan Bank Cadangan Afrika Selatan.
Pada bulan Agustus, Ramaphosa menolak untuk menjawab pertanyaan di parlemen terkait dengan perampokan tersebut dan sekali lagi menegaskan bahwa dia ingin "lembaga penegak hukum yang menyelidiki kasus tersebut diberi ruang untuk melakukan pekerjaan mereka".
Pada tanggal 9 September, beberapa partai oposisi berbaris ke kantor penjabat Pelindung Publik Kholeka Gcaleka untuk menuntut dikeluarkannya laporan tentang dugaan perampokan tersebut.
