Namun, kesepakatan itu dihentikan pada Januari 2021 setelah konsorsium gagal memberikan dokumen pascakualifikasi, meskipun pemerintah provinsi Cavite memperpanjang tenggat waktu empat kali.
Ada juga kekhawatiran keamanan nasional yang diangkat oleh lembaga pertahanan Filipina ketika proyek itu pertama kali diberikan kepada perusahaan China karena lokasi bandara yang strategis.
Sangley Point, bekas pangkalan angkatan laut AS, adalah rumah bagi Armada Filipina, Komando Instalasi Angkatan Laut, dan Komando Sistem Laut Angkatan Laut.
Menurut seorang pejabat Angkatan Laut Filipina, kapal itu menyediakan layanan dukungan vital bagi militer, seperti pengisian bahan bakar, pengairan ulang, sambungan listrik pantai, berlabuh, dan layanan feri.
Juga, bandara SPIA terletak di seberang Teluk Manila, tempat markas Angkatan Laut Filipina berada.
Pemerintah provinsi Cavite dilaporkan berencana meminta Angkatan Laut Filipina untuk mengosongkan Sangley Point dan meminta Angkatan Udara Filipina untuk memindahkan operasinya ke SPIA untuk meredakan kekhawatiran keamanan. Namun, Angkatan Laut Filipina menentang rencana ini.***