Lapid mengatakan militer akan terus menyerang sasaran-sasaran di Gaza "dengan cara yang tepat dan bertanggung jawab untuk meminimalkan bahaya bagi non-kombatan".
Kekerasan Terburuk Sejak Perang 2021
Pejuang Israel dan Gaza telah baku tembak melintasi perbatasan sejak Jumat 5 Agustus 2022, dalam kekerasan terburuk antara Israel dan militan Palestina sejak berakhirnya perang 11 hari pada tahun 2021.
Baca Juga: Pengabdi Setan 2 Tayang di Bioskop, Najwa Shihab: Untung Gue Bawa Buku Yasin
Minggu pagi 7 Agustus 2022, gerilyawan Palestina menembakkan roket ke Yerusalem, tidak menimbulkan korban tetapi menandakan jangkauan dan penyelesaian baru ketika Israel menekan serangan udara di Jalur Gaza.
Faksi Jihad Islam mengatakan pihaknya menargetkan Yerusalem sebagai pembalasan atas pembunuhan Israel semalam terhadap komandannya di Gaza selatan. Dia adalah pemimpin kedua yang terbunuh di tengah konflik lintas batas yang meningkat.
Puluhan ribu orang Israel dikirim mencari tempat perlindungan saat roket ditembakkan dari Gaza. Sirene berbunyi dan ledakan terdengar di pinggiran barat Yerusalem pada Minggu pagi.
Video yang direkam oleh Associated Press menunjukkan setidaknya tiga roket meledak di udara. Menurut media Israel, dua roket dicegat.
Pejuang dari kelompok militan Palestina mengkonfirmasi bahwa Khaled Mansour, yang memimpin operasi Jihad Islam yang didukung Iran di Jalur Gaza selatan, tewas pada Sabtu malam. Itu terjadi sehari setelah serangan Israel lainnya menewaskan komandan militan di utara.
Ribuan pelayat ikut serta pada hari Minggu dalam pemakamannya, bersama dengan enam orang lainnya yang tewas dalam serangan udara yang sama di kota Rafah, Gaza selatan.