China Latihan Militer yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya di Sekitar Taiwan Menanggapi Datangnya Politisi AS

- 4 Agustus 2022, 14:08 WIB
Helikopter militer China terbang melewati pulau Pingtan, salah satu titik terdekat daratan China dari Taiwan, di provinsi Fujian pada 4 Agustus 2022
Helikopter militer China terbang melewati pulau Pingtan, salah satu titik terdekat daratan China dari Taiwan, di provinsi Fujian pada 4 Agustus 2022 /koreantimes/

“Misalnya, jika China memutuskan untuk menerbangkan pesawat di atas wilayah udara Taiwan, ada kemungkinan Taiwan akan mencoba mencegatnya. Dan kita bisa melihat tabrakan di udara, kita bisa melihat banyak skenario yang dimainkan,” katanya.

Beijing tidak menggunakan kekuatan untuk menguasai pulau di masa lalu.

Amerika Serikat (AS) mengikuti kebijakan "ambiguitas strategis" di Taiwan dan ditentukan oleh hukum untuk memberikan pulau itu sarana untuk mempertahankan diri.

Washington mengatakan latihan itu sembono dan membawa risiko menilai situasi di kawasan itu.

Pemerintah Taiwan telah menawarkan jet untuk mencegat pesawat tempur China dalam beberapa hari terakhir, sementara beberapa kementerian mengalami serangan siber.

Baca Juga: Apa Arti Juncto di Pasal pada 'Pasal 338 Juncto Pasal 55 dan 56 KUHP' Penjerat Bharada E, Mari Simak!

Pada hari Kamis 4 Agustus 2022, Global Times, sebuah surat kabar berbahasa Inggris berbahasa Inggris yang dikelola pemerintah, mengatakan latihan itu adalah latihan untuk "operasi reunifikasi".

“Jika terjadi konflik militer di masa depan, kemungkinan rencana operasional yang saat ini sedang dilatih akan langsung diterjemahkan ke dalam operasi tempur,” kata pakar militer China daratan Song Zhongping seperti dikutip.

Taiwan telah memperingatkan perusahaan pelayaran dan maskapai penerbangan untuk menghindari enam area di mana Beijing mengatakan latihan akan berlangsung. Beberapa di antaranya berada langsung di perairan teritorial Taiwan.

Negara-negara G7 telah menyatakan kekhawatiran tentang tanggapan China terhadap kunjungan AS, menyerukan untuk menahan diri dan mengatakan bahwa tindakan China dapat menyebabkan situasi regional menjadi tidak terkendali.

Halaman:

Editor: Aan Diana

Sumber: EuroNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah