Mantan Presiden Filipina Meninggal Dunia. Tokoh yang Membantu Menggulingkan Diktator dan Memulai Era Reformasi

- 31 Juli 2022, 20:45 WIB
Mantan Presiden Filipina Fidel Ramos berbicara pada konferensi pers di pinggiran kota Makati, timur Manila dalam foto 2016 ini. Ramos, mantan jenderal pelatihan AS yang melihat aksi dalam perang Korea dan Vietnam dan memainkan peran kunci dalam pemberontakan pro-demokrasi 1986
Mantan Presiden Filipina Fidel Ramos berbicara pada konferensi pers di pinggiran kota Makati, timur Manila dalam foto 2016 ini. Ramos, mantan jenderal pelatihan AS yang melihat aksi dalam perang Korea dan Vietnam dan memainkan peran kunci dalam pemberontakan pro-demokrasi 1986 /

SUDUT CIAMIS - Mantan Presiden Filipina Fidel Valdez Ramos dikabarkan meninggal dunia pada usia 94 tahun.

Ramos merupakan mantan jenderal pelatihan AS yang melihat aksi dalam perang Korea dan Vietnam dan memainkan peran kunci dalam pemberontakan pro demokrasi 1986 yang menggulingkan seorang diktator.

Belum jelas apa yang menyebabkan kematian Ramos, tetapi salah satu pembantu lamanya, Norman Legaspi, mengatakan kepada The Associated Press bahwa Ramos telah keluar masuk rumah sakit dalam beberapa tahun terakhir karena kondisi jantung dan menderita demensia.

Beberapa kerabat Ramos bersamanya ketika dia meninggal pada hari Minggu di Makati Medical Center di metropolitan Manila, kata Legaspi, menambahkan bahwa keluarga akan mengeluarkan pernyataan tentang kematiannya Minggu malam.

''Dia adalah ikon. Kami kehilangan seorang pahlawan dan saya kehilangan seorang ayah,'' kata Legaspi, pensiunan pejabat angkatan udara Filipina, yang menjabat sebagai staf kunci Ramos selama sekitar 15 tahun.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Sagitarius Hari Ini 31 Juli 2022: Berhati-hatilah Dalam Mengelola Keuangan!

Sekretaris Pers Trixie Cruz-Angeles berbela sungkawa dengan keluarga Ramos. "Dia meninggalkan warisan yang penuh warna dan tempat yang aman dalam sejarah untuk partisipasinya dalam perubahan besar negara kita, baik sebagai perwira militer dan kepala eksekutif," katanya dalam sebuah pernyataan.

Ramos pemakan cerutu, yang dikenal dengan pandangan "menang-menang" yang visioner, perhatian terhadap detail, acungan jempol dan jabat tangan yang kuat, menjabat sebagai presiden dari 1992 hingga 1998, menggantikan ikon demokrasi, Corazon Aquino.

Dia diangkat ke kursi kepresidenan pada tahun 1986 setelah "Kekuatan Rakyat" yang didukung tentara dan sebagian besar damai.

Halaman:

Editor: Aan Diana

Sumber: Korean Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x