SUDUT CIAMIS – Presiden Rusia Vladimir Putin terbang ke Iran dan bertemu dengan dua kepala negara di negara tersebut.
Pada perjalanan luar negeri pertamanya di luar bekas Uni Soviet setelah invasi ke Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin telah terbang ke Iran.
Di Teheran, Putin akan berbicara dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Turki Recep Erdogan.
Perjalanan itu dirancang untuk memperkuat kontak di daerah itu dan mengatasi konflik di Suriah, serta rencana yang didukung PBB untuk menghidupkan kembali ekspor gandum Ukraina untuk meredakan krisis pangan global.
Erdogan telah berusaha untuk memfasilitasi pembicaraan tentang penyelesaian negosiasi perang Rusia-Ukraina, serta membantu negosiasi untuk membuka blokir gandum Ukraina melalui Laut Hitam.
Baca Juga: Kini Muncul Inez Gonzales yang Mengaku Miliki Anak dari Suami Zaskia Gotik Setelah Veranosiliyana
Turki telah menemukan dirinya berada di pihak yang berlawanan dengan Rusia dalam konflik di Azerbaijan, Libya, dan Suriah, dan bahkan telah menjual pesawat tak berawak mematikan kepada pasukan Ukraina, tetapi tidak menjatuhkan sanksi pada Kremlin, menjadikannya pesaing potensial utama bagi Moskow.
Turki juga bergantung pada pasar Rusia setelah inflasi yang tak terkendali dan mata uang yang terdepresiasi dengan cepat.
Pekan lalu, pejabat PBB, Rusia, Ukraina, dan Turki untuk sementara menyetujui aspek-aspek tertentu dari kesepakatan untuk menjamin ekspor 22 juta ton biji-bijian dan produk pertanian lainnya yang terdampar di pelabuhan akibat konflik.