Krisis Ekonomi di Sri Lanka Memuncak, Aksi Demonstran Serbu Rumah Presiden Tuntut Pengunduran Diri!

- 9 Juli 2022, 16:13 WIB
Seorang demonstran melemparkan granat gas air mata ke arah polisi selama protes di dekat kediaman presiden di Kolombo
Seorang demonstran melemparkan granat gas air mata ke arah polisi selama protes di dekat kediaman presiden di Kolombo /[Dinuka Liyanawatte/Reuters]

“Kami telah berulang kali memberi tahu Gota untuk mundur, tetapi dia masih berpegang teguh pada kekuasaan. Kami tidak akan berhenti sampai dia mendengarkan kami,” kata Perera.

Baca Juga: Ilmuwan Dunia Ungkap Tanah di Mars Layak Huni, Kalian Mau Pindah?

Dia termasuk di antara jutaan orang yang terhimpit oleh kekurangan bahan bakar kronis dan inflasi yang mencapai 54,6 persen pada Juni.

Ketidakstabilan politik dapat merusak pembicaraan Sri Lanka dengan Dana Moneter Internasional mencari bailout $3 miliar, restrukturisasi beberapa utang luar negeri dan penggalangan dana dari sumber multilateral dan bilateral untuk mengurangi kekeringan dolar.

Pada bulan April, Sri Lanka mengumumkan penangguhan pembayaran pinjaman luar negeri karena kekurangan mata uang asing.

Total utang luar negerinya mencapai $51 miliar yang harus dibayar kembali $28 miliar pada akhir tahun 2027.

Krisis ekonomi telah menyebabkan kekurangan kebutuhan pokok seperti bahan bakar, gas untuk memasak, dan obat-obatan, memaksa orang untuk mengantre panjang untuk membeli barang-barang terbatas***

Halaman:

Editor: Annisa Siti Nurhaliza

Sumber: Aljazeera.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah