Sri Langka Bangkrut, Terjadi Antrian Bahan Bakar Penyebab Transaksi Curang dan Mafia

- 29 Juni 2022, 23:25 WIB
Terjadi Kelangkaan BBM di Sri Langka
Terjadi Kelangkaan BBM di Sri Langka /

SUDUT CIAMIS - Hari-hari ini orang-orang Sri Lanka dapat menyaksikan antrian bahan bakar di seluruh negeri dan sepertinya tidak pernah berakhir. Beberapa SPBU tidak menerima bahan bakar selama berminggu-minggu sementara beberapa memiliki pasokan bahan bakar setiap hari.

Di tengah krisis bahan bakar yang berlaku beberapa penyimpangan telah dilaporkan. Tidak ada yang berbicara tentang mereka. Mereka yang terkait dengan penyimpangan seperti itu tidak pernah menjadi sorotan. Ini bukan sesuatu yang disorot media. Insiden ini dilaporkan oleh Ceylon Petroleum Corporation (CPC) sendiri.

 

CPC memiliki sekitar 1300 stasiun bahan bakar selain dari pusat layanan pelanggan. Ini adalah di daerah di mana ada pabrik, pabrik garmen, pabrik teh dan kawasan industri. Beberapa generator di pabrik-pabrik ini membutuhkan sekitar 3000 liter solar untuk beroperasi selama satu jam. Beberapa pabrik memiliki hingga empat generator.

Baca juga: Ukraina Serukan Sanksi Lebih Keras, Rusia Gempur Kyiv

Pabrik-pabrik ini menghasilkan dolar dan mereka harus menerima bahan bakar. Jika mereka gagal mengekspor produk mereka karena tidak menerima solar tepat waktu, Sri Lanka mungkin tidak menghasilkan pendapatan dalam dolar. Jika mereka gagal mengirimkan produk tepat waktu, negara lain mungkin mengambil kesempatan ini.

 

CPC menyediakan pabrik seperti itu dengan diesel. Komisi 3% yang diberikan ke SPBU tidak diberikan saat mengeluarkan bahan bakar ke pabrik. CPC memasok bahan bakar dengan harga eceran dan membebankan jumlah tambahan sebagai biaya transportasi.

Menurut beberapa pemilik pabrik, pasokan solar saat ini dipengaruhi oleh transaksi curang. Mereka telah diberitahu bahwa prioritas akan diberikan kepada mereka yang memesan bahan bakar dalam dolar.

Halaman:

Editor: Mochamad Fiqri Mustopa

Sumber: Daily Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah