Network
PR CIAMIS - Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jajang Miftahudin mengonfirmasi adanya dugaan kecurangan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 lalu yang dilaporkan oleh N kepada E selaku terlapor.
Laporan yang diterima Bawaslu pada Senin, 19 Februari 2024 tersebut mengarah pada indikasi politik uang (money politic) dan penggunaan Alat Kampanye Peraga (APK) pada masa tenang, yang menjadi sorotan penting dalam integritas pemilu.
Saat ini, kata Jajang, laporan yang dilayangkan oleh N tersebut sedang ditindaklanjuti oleh pihaknya.
Baca Juga: Cerita VAIA Masuk Industri Fesyen, Berkembang karena Sokongan Shopee
"Intinya laporan tersebut sudah kami terima benar, dan saat ini sedang ditindaklanjuti, masih on progress," kata Jajang kepada media pada Rabu, 28 Februari 2024.
Jajang menegaskan bahwa informasi terkait identitas pelapor dan terlapor tidak akan diungkap kepada publik sesuai dengan peraturan Bawaslu. Hal ini dilakukan untuk menjaga marwah pelapor dan keselamatan, baik pelapor maupun terlapor, serta pihak penyelenggara Pemilu.
"Jadi kalau ada yang lapor ke Bawaslu, tidak akan dipublikasikan karena ada hal-hal yang dijaga. Keselamatan, marwah pelapor, keselamatan penyelenggara," jelas Jajang.
Baca Juga: Mengapa Bulan Februari 2024 Ada 29 Hari? Ternyata Sebab Fenomena Alam Ini Alasannnya!
Data pelapor dan terlapor akam dilindungi hingga proses di pengadilan yang diselenggarakan secara terbuka untuk umum. Meskipun demikian, Jajang meyakinkan bahwa proses penanganan kasus akan dilakukan dengan transparansi.
"Pada tahap ini, kami sudah memanggil pelapor dan saksi terkait. Selanjutnya, akan kami panggil juga terlapor dan siapa saja yang terpanggil dalam kronologis," tambahnya.
